Apa itu burung walet
Burung Walet sendiri merupakan burung pemakan serangga yang suka meluncur seperti pesawat luncur. Memiliki sifat setia yang akan selalu pulang kesarang yang sama seberapa jauhpun dia pergi mencari makan, setiap sore hari akan selalu pulang keasalnya.
Oleh sebab itu burung walet ini sangat sulit sebenarnya untuk dibudidaya, mungkin karena itu harga sarang nya tergolong sangat mahal. Untu memudahkan anda mengenal burung yang satu ini saya akan memberikan sedikit ciri ciri yang mudah dikenali dari burung walet.
Ciri-ciri burung walet
1. Berwarna gelap keseluruan, kalaupun ada warna lain pastilah sangat sedikit
2. berukuran tubuh sedang/kecil, kurang lebih seukuran burung gereja
3. terbangnya cepat
4. memiliki sayap berbentuk sabit yang melengkung dan meruncing,
5. memiliki kaki dan paruh sangat kecil
6. tidak bisa berjalan dengan kakinya sehingga tidak pernah hinggap di pohon.
7. mempunyai kebiasaan berdiam di gua atau rumah yang cukup lembab, remang-remang dan gelap
8. menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak.
9. Mencari makan serangga yang terbang terutama pada sore hari sudah mulai surup (menjelang malam).
Ciri ciri Sarang Walet
Untuk sarang walet memiliki ciri ciri sebagai berikut :
1. Berwarna putih, jadi sangat berbeda dengan sarang burung kebanyakan.
2. Berbentuk keras seperti adonan kerupuk yang sudah kering/padat.
3. Berbau khas mungkin jika kalian mencium secara langsung akan langsung tau.
4. Berbentuk seperti mangkok kecil jika sempurna menempel pada dinding, jadi tidak seluruhnya tertutup.
5. Biasanya menempel pada dinding atau gua dengan posisi bagian atasnya terbuka.
Proses Dan Cara Budidaya Burung walet
Urutan dalam proses budidaya walet yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Gedung tempat tinggal walet (gedung walet)
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, walet tinggal didaerah yang gelap dan lembab sehingga gedung calon tempat budidaya walet dibuat sangat rapat hanya terdapat :
1 pintu masuk untuk pemilik
lubang lubang udara yang ditutup dengan kain jarang/hitam disetiap sisinya kiurang lebih 1 meter 1 lubang untuk memastikan oksighen bisa masuk (lihat nomer 1 gambar di atas).
1 jendela di bagian lantai paling atas gedung untuk pintu masuk walet (gambar nomer 3).
Setiap gedung biasanya terdiri dari minimal 2 sampai 5 lantai, tergantung pemilik, tapi jika milik saya adalah sekitar 4 lantai, sedangkan di lantai bagian paing bawah dibuat seperti kolam dan di isi air. Begitu juga di bagian luar gedung dibuat seperti parit keliling yang mengelilingi gedung ditujukan untuk minum walet dan mencegah semut dan binatang lain masuk ke gedung dan memankan telor burung walet.
Didalam gedung dipasangi speaker kecil kecil berjumlah banyak atau didaerah saya biasa kami sebut dengan istilah sreete/sritii yang kemudian diputarkan suara burung walet sepanjang (suara panggil dll). (bisa dilihat pada gambar nomer 2 diatas). Tujuannya untuk membuat walet merasa berada dihabitatnya. Dan mengundang kawanan lain untuk tinggal.
Untuk pendirian gedung walet sebaiknya jauh dari suara bising atau lingkungan terlalu ramai karena walet bisa tidak betah dan pindah. Oh iya setelah gedung selesai dibuat atau direnovasi kita bisa menempelkan kotoran walet yang telah dicampur dengan air kemudian di tempelkan rata keseluruh bagian dalam gedung untuk membuat gedung berbau seperti walet hal ini bisa mengundang walet untuk tinggal.
Untuk proses pengudangan walet pertama saya tidak bisa menjelaskan proses detailnya karena ini murni dari keberuntungan dan juga strategi yang diterapkan setiap orang tentu berbeda beda. Dan tentu saja cara satu dengan yang lain belum tentu sama kesuksesannya.
2. Makanan
Untuk makanan anda tidak perlu mempusingkannya karena walet akan mencari makanan sendiri. Tapi sekedar saran bagi yang hendak mendirikan rumah walet karena biaya yang di keluarkan tidak sedikit, perlu di perhatikan hal hal berikut :
pilih lokasi yg pas di areal sumber pakan alami. bisa pinggiran hutan.persawahan. pinggiran aliran sungai. setidaknya pilih diateal lintasan walet. dan kalau anda memilih diaereal sentra yang padat gedung walet. harapan tipis, kenapa?
karena sifat walet yang setia, dan koloni enggan berpisah dengan temanya kcuali terganggu.
diperlukan penataan tata ruang suhu kelembaban yang ideal. sehingga walet mudah survei dan menginap
3. Perawatan
Untuk perawatan biasanya parit dan klam air selalu diisi setiap beberapa hari sekali untuk mencegah air surut /kering dan mengakibatkan gedung menjadi panas.
biasanya gedung di semprot dengan obat perangsang untuk memancing walet betah tinggal.
4. Hama
Walet memiliki banyak hama yang mengganggu sehingga anda hrus memperhatikan benar keamanan gedung, beberapa hama walet diantaranya adalah :
1. Semut
2. Burung hantu atau elang dan pemakan burung kecil lainnya.
3. Kadal/tokek
4. tikus
5. kecoa dan masih banyak lagi
6. Untuk penanganannya tentu berbeda beda tapi biasanya setiap peternak walet pasti memiliki senapan angin yang dipakai untuk menembak burung predator atau hanya untuk sekedar menakut nakutinya. Untuk mengtahuinya bisa di cek menjelang sore dipintu masuk burung.
5. Panen
Sarang burung walet dapat dipanen bila keadaan sudah memungkinkan, perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik, karena Jika terjadi kesalahan saat proses menanen akan berakibat fatal bagi burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, para pemilik gedung perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan. Pola panen sarang burung dapat dilakukan oleh pengelola gedung walet dengan beberapa cara, yaitu:
a. Panen Penetasan
Pada cara ini sarang dipanen ketika anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan nya adalah, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Tapi keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
panen ini paling cocok dilakukan pada awal awal untuk memperbanyak koloni dan memperbanyak sarang burung walet dan merupakan salah satu cara cepat meningkatkan populasi walet.
b. Panen Buang Telur
Cara ini dilakukan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. keuntungan panen ini yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
3. Panen rampasa
Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet karena tidak ada peremajaan.
Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
Tersedia juga :
1. sp Barokah
3. sirip Raja
Post a Comment