DOWNLOAD SUARA INAP MAHKOTA WALET

Meski terlihat menjanjikan, namun memulai budidaya walet tidak gampang. Bahkan membutuhkan modal yang cukup besar.

Budidaya walet dapat mengalami kegagalan di awal jika pelakunya tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai burung walet dan karakteristik terbaik untuk tempat bersarangnya.

Namun, jika persiapannya sudah benar-benar matang, sudah barang tentu budidaya akan memberikan hasil yang diharapkan.

1. Persiapan Rumah dan Kandang Burung Walet

Dalam budidaya burung walet, hal pertama yang harus dipersiapkan adalah kandang atau rumah untuk bersarang burung walet. Kandang atau rumah ini berbentuk gedung, biasanya berupa gedung yang tinggi dengan hanya 1 atau dua pintu seukuran 30cm x 60 cm, 40cm x 70 cm dan 45 cm x 85 cm

Namun tinggi rumah walet tidak harus tinggi sampai bertingkat-tingkat, bisa juga bentuknya seperti rumah biasa tergantung dari budget yang dimiliki.

Karena burung walet merupakan burung liar, mereka tentunya menyukai rumah atau tempat bersarang yang menyerupai gua. Seperti halnya gua-gua di alam liar, kandang burung walet dipastikan harus lembab dan minim cahaya.

Lokasi gedungnya pun tidak disarankan berada di daerah yang padat penduduk, selayaknya gua, gedung untuk rumah burung walet disarankan berada di areal yang terpencil dan jarang didatangi manusia. Semisal di areal persawahan.

Ukuran panjang dan lebar gedung walet beragam, menyesuaikan dengan luas lahan dan budget yang dimiliki. Ukuran luas minimal yang disarankan adalah 4 x 4 meter, lebih luas justru lebih baik.

Sedangkan tingginya, sudah akan membuat walet betah untuk tinggal dengan gedung setinggi 2 sampai 2,5 meter. Apabila pembudidaya ingin membuat gedung yang lebih luas, maka setiap 4 x 4 meter sebaiknya disekat supaya burung walet yang tinggal merasa nyaman.

Kemudian rumah burung walet harus diberi lubang-lubang di tiap sisinya sebagai jalan keluar masuk burung walet.

Pencahayaan juga perlu diatur, sebaiknya jendela tidak terlalu banyak, kalau bisa cukup 1 saja dan ditempatkan di tembok tingkat paling tinggi. Pintu juga sebaiknya hanya 1, cukup sebagai jalan keluar masuk pembudidaya.

"Tahukah Anda? Burung Walet membuat sarangnya dengan menggunakan Air Liur dan Harga dari sarang ini cukup mahal berkisar antara 15 Juta - 25 Juta per Kg.

2. Pemberian Nesting atau Tempat Membuat Sarang

Yang tak kalah pentingnya dalam persiapan rumah burung walet adalah nesting plank atau papan sirip untuk walet membuat sarang. Nesting plank ini dipasang di langit-langit gedung.

Umumnya bahan membuat nesting plank adalah dari kayu. Tapi tentunya kayu yang digunakan haruslah kayu yang tahan pelapukan, sehingga tidak bisa sembarangan menggunakan kayu-kayu biasa dalam membuat sirip ini.

Papan sirip walet bisa didapatkan dengan cara beli atau buat sendiri. Bagi yang membuat sendiri, pastikan untuk memilih bahan kayu terbaik yang tahan lapuk dan memiliki pori-pori yang cukup.

Kayu itu kemudian dibentuk menjadi papan sirip walet dalam bentuk kotak-kotak. Mengapa harus kotak-kotak? Karena burung walet sangat menyukai tempat-tempat yang memiliki banyak sudut.

Tiap kotak tersebut kemudian dibuat sekat, dengan begitu burung walet akan merasa nyaman dan aman dalam membuat sarang.

Karena tentunya papan sirip walet memiliki permukaan yang licin, maka perlu diberi tempelan-tempelan tambahan seperti gabus, kardus, maupun besek supaya walet bisa hinggap dan menginap di papan tersebut.

Melapisi papan sirip walet dengan aluminium pun juga bisa diterapkan, pastikan aluminium tersebut sudah dilubangi kecil supaya papan sirip walet lebih sejuk dan lebih nyaman bagi walet untuk hinggap.

Mengapa papan sirip walet perlu diperhatikan? Tentunya ini bisa menjadi penentu apakah budidaya walet ini bisa berjalan dengan tanpa hambatan. Karena burung walet membuat sarangnya dengan menggunakan air liur, sehingga jika kayu yang digunakan bukan yang berkualitas super, maka papan sirip walet akan mudah mengalami pelapukan.

Terlebih didukung dengan kelembaban ruangan yang cukup tinggi, maka papan sirip bisa saja ditumbuhi jamur. Sehingga walet pun akan pindah mencari rumah baru.

3. Mengundang Walet untuk Bersarang

Setelah rumah walet selesai dibangun, selanjutnya adalah mengundang walet untuk bersarang di rumah budidaya. Biasanya dilakukan saat pagi atau sore hari.

Caranya adalah dengan menggunakan pancingan berupa rekaman suara walet. Suara walet sendiri dibagi menjadi 3, yaitu panggil, tarik dan inap. Suara panggil digunakan untuk mengundang walet mendekati rumah budidaya.

Namun seiring perkembangan teknik pancingan ini selain menggunakan suara inap, suara panggil, suara tarik dikenal pula suara tidur. 

Pemasangan tweeter atau rekaman suara walet terutama tweeter suara inap juga perlu diperhatikan. Lokasi pemasangannya harus pas, yang itu dapat menyebar secara merata di dalam ruangan gedung rumah walet.

Fungsinya supaya para burung walet yang datang akan merasa di habitat aslinya karena suara-suara yang ramai di seluruh ruangan.

Pemasangan tweeter suara inap dipastikan tidak diletakkan miring maupun menyudut, karena fungsi tweeter suara inap ini juga sebagai pijakan awal bagi walet, jika miring atau menyudut maka walet akan kesulitan hinggap.

Tweeter suara tarik biasanya ditempatkan di sisi lubang antar ruang, jumlahnya tergantung dari ukuran lubangnya. Bisa dua atau lebih. Untuk tweeter panggil sendiri terdapat tiga jenis, yakni tweeter panggil biasa, basoka dan sentrifugal.

Tweeter suara panggil biasa akan membuat suara yang menyebar, untuk tweeter suara panggil basoka akan menjangkau jarak yang lebih jauh, sedangkan tweeter panggil sentrifugal akan menyebar ke seluruh penjuru mata angin.

Cara penempatan tweeter dapat dicontoh dari para pembudidaya walet yang sudah sukses.

4. Proses Pembuatan Sarang oleh Walet

Begitu burung walet sudah nyaman dengan rumah budidaya, maka yang dilakukan selanjutnya adalah membiarkan burung walet tersebut membuat sarangnya sendiri.

Budidaya burung walet tidak memerlukan pemeliharaan yang intensif, mereka akan mencari makan sendiri dengan keluar melalui lubang-lubang yang sudah dibuat. Yang harus dilakukan pembudidaya adalah membersihkan kotoran burung walet secara rutin.

Namun sebaiknya kotoran burung walet tersebut tidak dibuang, cukup dikumpulkan dalam karung dan taruh di dalam rumah budidaya.

Manfaat dari Sarang Walet sangat banyak, beberapa diantaranya yaitu Meningkatkan daya tahan tubuh selama kemoterapi, Mencegah resistensi insulin, Kaya asam amino penting, Tinggi antioksidan, Sumber mineral yang baik, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular

berikut kami berikan beberapa suara yang bisa lansung digunakan di kandang walet anda.

SI Mahkota Walet

SP DROG PUMA 02

tersedia juga :

1. Akau super 2019

2. Raja Vietnam 

3. sp barokah

Post a Comment

Post a Comment (0)

Previous Post Next Post